Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok lebih dari 2 persen pada sesi pertama perdagangan Jumat (29/8/2025). Pelemahan tajam ini terjadi seiring meningkatnya tensi politik dalam negeri akibat aksi demonstrasi besar-besaran di Jakarta yang diwarnai insiden tewasnya seorang pengemudi ojek online. Sehari sebelumnya, IHSG baru saja mencetak rekor baru di level 8.000.
Berdasarkan data RTI Business per pukul 10.10 WIB, IHSG terperosok 160,7 poin atau 2,02 persen ke level 7.791,37. Sentimen negatif di pasar dipicu oleh situasi politik yang memanas setelah kendaraan taktis polisi melindas seorang pengemudi ojol, Affan Kurniawan, hingga tewas pada Kamis malam. Imbasnya, aksi solidaritas dan demonstrasi lanjutan bergulir sepanjang hari ini.
Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, menilai gejolak politik menjadi faktor utama yang menekan laju indeks.
“Yap, betul, karena kalau kita bicara IHSG, stabilitas politik juga menentukan. Sehingga hal ini yang kami lihat memberikan tekanan secara jangka pendek terhadap IHSG ya,” ujar Nico.
Ia memperingatkan bahwa potensi koreksi bisa semakin dalam jika situasi tidak kunjung kondusif. Maximilianus memperkirakan pergerakan IHSG hari ini akan berada di rentang 7.730–7.910.
Pandangan serupa disampaikan oleh Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta. Ia juga mengaitkan pelemahan IHSG hari ini dengan eskalasi aksi demonstrasi.
“Adapun IHSG pada hari ini melemah karena berkaitan erat dengan adanya aksi demonstrasi belakangan ini terutama pada hari ini,” jelasnya.
Tekanan jual yang masif terlihat jelas dari data perdagangan. Hingga pukul 10.00 WIB, sebanyak 547 saham melemah, jauh meninggalkan 136 saham yang menguat dan 109 lainnya stagnan, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 6,37 triliun.