Kabarwaykanan – Sean Dyche, pelatih kepala Nottingham Forest, menghadapi tantangan berat untuk memulai petualangannya di Liga Primer Inggris bersama The Tricky Trees dengan kemenangan di markas Bournemouth. Banyak faktor yang menjadi penghalang bagi Dyche untuk meraih hasil positif di laga tandang tersebut.
Dyche baru saja melalui pekan yang sangat sibuk. Ia ditunjuk sebagai pengganti Ange Postecoglou dan memimpin timnya dalam pertandingan Liga Europa melawan Porto. Kemenangan 2-0 atas raksasa Portugal itu, berkat dua gol penalti, memberikan suntikan moral yang signifikan bagi Forest, menandai kembalinya mereka ke kompetisi kontinental setelah tiga tahun absen.

Namun, fokus kini beralih ke kompetisi domestik. Forest saat ini terpuruk di posisi ke-18 klasemen Liga Primer Inggris dan belum meraih kemenangan sejak pekan pembuka musim ini. Menjelang pertandingan hari Minggu di Vitality Stadium, kepercayaan diri Forest tampaknya meningkat, tetapi sejumlah statistik justru mengarah pada hasil yang kurang menggembirakan.
H2: Rekor Buruk Kontra Bournemouth
Forest memiliki catatan buruk saat berhadapan dengan Bournemouth. Mereka belum pernah mencatatkan kemenangan atas The Cherries dalam pertandingan liga, baik di Liga Primer maupun Championship, sejak musim 2014-15. Dalam periode tersebut, Bournemouth telah meraih enam kemenangan dan empat hasil imbang. Forest hanya menang sekali dalam 11 pertandingan tandang di Vitality Stadium.
H3: Tren Negatif yang Berlanjut
Selain rekor pertemuan yang kurang menguntungkan, Forest juga sedang dalam tren negatif di Liga Primer Inggris. Mereka belum meraih kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir. Di sisi lain, Bournemouth justru tampil solid dalam periode yang sama, dengan satu-satunya kekalahan mereka terjadi saat melawan Liverpool di pekan pembuka musim ini.
Dyche sendiri juga memiliki catatan buruk saat berhadapan dengan Bournemouth. Ia kalah dalam tiga pertandingan terakhir melawan The Cherries, yang semuanya dilatih oleh Andoni Iraola. Vitality Stadium juga menjadi saksi pertandingan terakhir Dyche sebagai pelatih Everton pada bulan Januari lalu.
H2: Persiapan Intensif di Depan Mata
Perbedaan gaya melatih antara Postecoglou dan Dyche menjadi sorotan utama. Dyche tampaknya sangat antusias untuk memiliki lebih banyak waktu untuk bekerja dengan para pemainnya di tempat latihan. Tersingkirnya Forest dari Piala EFL berarti bahwa Dyche dan stafnya akan memiliki waktu satu minggu penuh untuk mempersiapkan tim sebelum pertandingan Liga Primer Inggris berikutnya di kandang melawan Manchester United.
Setelah pertandingan tersebut, Forest akan bertandang ke Sturm Graz di Liga Europa dan kemudian menjamu Leeds United di City Ground sebelum jeda internasional bulan November. Dyche berharap dapat memanfaatkan waktu persiapan yang ada untuk memperbaiki performa tim dan meraih hasil positif di pertandingan-pertandingan mendatang.



