Harga Emas Cetak Rekor Baru Tembus Segini per Ons

Harga Emas

Harga emas global mencetak rekor tertinggi baru pada perdagangan Jumat (5/9/2025), dipicu oleh rilis laporan ketenagakerjaan Amerika Serikat yang lemah. Data tersebut memperkuat harapan pasar akan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), yang memberikan momentum baru bagi reli tajam logam mulia.

Dilansir dari Reuters, harga emas di pasar spot sempat menyentuh rekor puncaknya di level US$ 3.582,71 per ons. Hingga pukul 12:34 GMT, harga emas spot tercatat naik 0,9% menjadi US$ 3.577,33 per ons, dengan kenaikan total mencapai 3,7% sepanjang pekan ini. Kenaikan ini didorong oleh data yang menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja AS melambat tajam pada Agustus, dengan tingkat pengangguran naik menjadi 4,3%, mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja.

Di tengah rekor harga ini, bank investasi Goldman Sachs merilis catatan analisis yang menyoroti potensi kenaikan lebih lanjut. Dilansir dari Mining.com, analis Goldman Sachs memperingatkan bahwa intervensi politik terhadap independensi The Fed dapat mengikis kepercayaan investor pada dolar AS dan mendorong harga emas hingga US$ 5.000 per ons.

Daan Struyven, salah satu kepala riset komoditas global di Goldman Sachs, menyatakan bahwa gangguan pada independensi The Fed berisiko memicu inflasi yang lebih tinggi dan menggerus status dolar sebagai mata uang cadangan.

“Di sisi lain, emas adalah penyimpan nilai yang tidak bergantung pada kepercayaan institusional,” ujar Struyven.

Proyeksi dasar Goldman Sachs memperkirakan harga emas bisa mencapai rata-rata US$ 3.700 pada akhir tahun dan US$ 4.000 pada pertengahan 2026. Namun, mereka menyebut skenario di mana 1% investor obligasi pemerintah AS beralih ke emas dapat mendorong harganya mendekati US$ 5.000 per troy ons.

Bagikan Artikel