Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi bergerak menguat pada perdagangan awal pekan, Senin (8/9/2025), setelah ditutup melemah pada akhir pekan lalu. Sejumlah analis memproyeksikan laju indeks akan ditopang oleh sentimen positif eksternal, meskipun masih dibayangi oleh tekanan jual dari investor asing.
Menurut riset dari divisi ritel CGS International Sekuritas Indonesia, terdapat dua sentimen utama yang saling tarik-menarik. Di satu sisi, pelemahan harga komoditas dan aksi jual investor asing menjadi faktor penekan. Namun, dilansir dari riset mereka, sentimen positif datang dari kenaikan harga emas serta ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat, The Fed.
“IHSG diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung menguat dengan kisaran support 7.825/7.785 dan resist 7.910/7.950,” ungkap analis CGS International Sekuritas Indonesia.
Dari pernyataan itu, dijelaskan bahwa pergerakan indeks kemungkinan tidak akan mulus tetapi memiliki kecenderungan untuk berada di teritori positif dengan rentang pergerakan yang telah diperhitungkan.
Sementara itu, analis Phintraco Sekuritas menilai koreksi yang terjadi pada penutupan perdagangan sebelumnya lebih disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) oleh para investor menjelang libur panjang. Secara teknikal, posisi IHSG dinilai masih cukup kuat karena bertahan di atas level Moving Average (MA) 20 di kisaran 7.827. Indikator Stochastic RSI juga menunjukkan adanya sinyal pembalikan arah (reversal).
“Sehingga IHSG diperkirakan bergerak konsolidasi pada kisaran 7.800-7.950,” jelas analis Phintraco Sekuritas dalam riset terbarunya.
Dilansir dari laporan IDNFinancials.com sebelumnya, IHSG ditutup melemah 0,23% ke level 7.867,35 pada perdagangan Kamis (4/9). Meskipun demikian, dalam sepekan indeks masih mencatatkan penguatan sebesar 0,43%. Namun, penguatan ini diiringi dengan aksi jual bersih (net sell) oleh investor asing yang mencapai Rp4,18 triliun.