Saham-saham dari sektor perbankan berhasil membukukan kenaikan signifikan dan memimpin penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi perdagangan Rabu (10/9). Penguatan ini terjadi setelah beberapa hari sebelumnya saham di sektor ini mengalami tekanan jual. Meskipun demikian, rebound ini belum mampu membendung aksi jual yang masih dilakukan oleh investor asing.
Kenaikan sektor ini dipimpin oleh saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang menempati posisi teratas dalam daftar Top Leaders. Dilansir dari data bursa, saham BBCA melonjak 3,65% dan menyumbang 19,62 poin bagi IHSG. Kinerja positif ini diikuti oleh saham bank BUMN, seperti PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) yang naik 2,37% dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang menguat sebesar 2,09%.
Namun, di tengah penguatan IHSG yang ditutup naik 70,4 poin atau 0,92% ke level 7.699,01, investor asing justru melanjutkan tren penjualan. Tercatat, aksi jual bersih (net sell) investor asing di seluruh pasar mencapai Rp1,3 triliun.
Analis Kiwoom Sekuritas menilai aksi jual investor asing masih berfokus pada saham bank besar, termasuk BMRI, BBNI, dan BBCA. Dari pernyataan tersebut, dapat diartikan bahwa meskipun harga saham bank-bank besar ini naik, minat jual dari investor asing terhadap saham-saham tersebut masih sangat tinggi.
Memasuki perdagangan hari ini, Kamis (11/9), CGS International Sekuritas Indonesia dalam risetnya memprediksi bahwa IHSG berpotensi melanjutkan tren penguatannya. Indeks diperkirakan akan bergerak dalam rentang support di level 7.620-7.540 dan resistance pada kisaran 7.780-7.860.