SPBU Shell dan BP Alami Kelangkaan Pasokan Akibat Pembatasan Impor

SPBU Shell

Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar (SPBU) bermerek Shell Plc dan BP Plc di Indonesia mengalami kelangkaan pasokan bahan bakar menyusul adanya pembatasan impor. Shell dalam pernyataan resminya menyebutkan tiga jenis bensin yang dijual perusahaan untuk sementara tidak tersedia di sejumlah lokasi hingga waktu yang belum ditentukan.

Shell Koordinasi dengan Pemerintah

Shell, yang memiliki pangsa pasar kecil di Indonesia, menyatakan tengah berkoordinasi dengan Kementerian Energi untuk memastikan ketersediaan pasokan. Dilansir dari Bloomberg, Indonesia meski memiliki produksi minyak domestik tetap berstatus sebagai pengimpor bersih karena keterbatasan kapasitas kilang. Akibatnya, sebagian besar produk olahan masih harus didatangkan dari luar negeri.

Kuota Impor Turun

Data Kpler menunjukkan impor bensin Indonesia yang diatur melalui kuota pemerintah turun 22 persen secara tahunan hingga akhir Agustus. Menteri Energi Bahlil Lahadalia mengungkapkan perusahaan swasta telah meminta tambahan kuota impor, namun ia mendorong mereka membeli pasokan dari PT Pertamina (Persero) yang mendominasi penjualan ritel di dalam negeri.

Pertamina Tingkatkan Pengadaan

Dokumen tender yang dihimpun Bloomberg memperlihatkan dalam dua pekan terakhir Pertamina meningkatkan volume dan frekuensi pengadaan bensin dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun.

BP Juga Mengalami Kelangkaan

Selain Shell, SPBU bermerek BP juga melaporkan kelangkaan sejumlah produk. Jakarta Post mengutip pernyataan eksekutif PT Aneka Petroindo Raya, operator BP di Indonesia, yang mengonfirmasi kondisi tersebut. Saat ini, sekitar 50 SPBU BP beroperasi di Tanah Air.

Sebagai catatan, awal tahun ini Shell telah menyepakati penjualan jaringan SPBU serta operasi distribusi bahan bakarnya di Indonesia kepada usaha patungan antara Citadel Pacific Ltd. asal Filipina dan Sefas Group.

Bagikan Artikel